Pengadilan Agama Sukamara Gelar Kajian Agama di Hari Ke-5 Ramadhan 1446 H
Sukamara, Rabu, 5 Maret 2025 – Bertempat di ruang Musholla Pengadilan Agama Sukamara, seluruh jajaran pimpinan dan pegawai, baik ASN, PPNPN, maupun mitra Posbakum, berkumpul untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjama'ah. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Ramadhan yang telah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Sukamara.
Pada Ramadhan 1446 H ini, kajian agama dilaksanakan setiap hari setelah sholat Dzuhur berjama'ah, dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman keagamaan di bulan suci ini. Kajian hari ini disampaikan oleh Bapak Adib Fuady, S.H.I., selaku Panitera Pengadilan Agama Sukamara, dan dipandu oleh Arif Rahman sebagai pembawa acara.
Kajian kali ini masih melanjutkan pembahasan dari kitab Riyadlusshalihin karya Syekh Nawawi, dengan tema yang sangat relevan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan umat. Pada kesempatan ini, pembahasan difokuskan pada Bab 45, yang mengangkat tema tentang “Berziarah Kepada Para Ahli Kebaikan, Duduk-Duduk dengan Mereka, Mengawani Mereka, Mencintai Mereka, Meminta Mereka Supaya Berziarah ke Tempat Kita, Meminta Doa dari Mereka, serta Berziarah ke Tempat-tempat yang Utama.”
Dalam penjelasannya, dikutip ayat Al-Qur’an dari Surah Al-Kahfi (60-66), yang mengisahkan pertemuan Nabi Musa a.s. dengan seorang hamba Allah yang dianggap lebih bijaksana darinya, yaitu Hidhir. Para ulama berselisih pendapat mengenai apakah Hidhir merupakan seorang Nabi, wali Allah, atau hanya seorang yang shalih, yang memiliki karamah (keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa). Namun, yang pasti, keberadaan Hidhir hingga kini menjadi bahan perdebatan, bahkan mengenai apakah ia masih hidup atau sudah wafat, hal yang juga diperdebatkan terkait dengan Nabi Isa a.s.
Selain itu, kajian juga menyampaikan hadis dari Anas r.a., yang mengisahkan kisah Abu Bakar dan Umar r.a. yang berziarah ke tempat Ummu Aiman setelah wafatnya Rasulullah saw. Ummu Aiman menangis ketika dikunjungi, bukan karena merasa kehilangan, tetapi karena menyadari bahwa wahyu telah terputus dari langit setelah wafatnya Rasulullah saw. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ziarah sebagai bentuk rasa cinta dan penghormatan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupan kita.
Kajian ini pun ditutup sekitar pukul 12.30 WIB, diakhiri dengan bersama-sama melantunkan shalawat, memohon berkah dan rahmat Allah untuk umat Islam di seluruh dunia, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan motivasi bagi seluruh peserta untuk memperbanyak amal ibadah dan mempererat hubungan sesama, serta menambah kecintaan kepada para ulama, orang shalih, dan tentu saja, kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. (ark/CA/redpaskr)